Gambar Sampul Biologi · Bab 2 Jaringan
Biologi · Bab 2 Jaringan
Renni dkk

23/08/2021 12:39:54

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 2 –

Jaringan

31

Jaringan

Bab

Bab

2

2

Sumber:

www.oregonstate.edu, 2006.

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang terdeferensiasi. Jaringan terdiri

atas sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan yang

satu dengan yang lain akan menyusun organ. Bagaimana sel membentuk

jaringan? Apa fungsi jaringan? Bagaimana jaringan bisa menyusun organ?

Meristem

Parenkim

Sklerenkim

Xilem

Floem

Epitel

Jaringan ikat

Jaringan otot

Jaringan saraf

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa

mampu mengetahui berbagai jaringan yang menyusun organ tumbuhan dan

hewan.

K

ata-Kata

K

unci

Biologi

SMA/MA Kelas XI

32

Peta Konsep

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

terdiri dari

meliputi

meliputi

terdiri dari

Jaringan pada hewan dan

manusia

Jaringan pada tumbuhan

Jaringan

Jaringan saraf

Jaringan ikat

Jaringan epitel

Epidermis

Parenkim

Jaringan

penyokong

Jaringan

pengangkut

Jaringan

gabus

Jaringan otot

- Epitel pipih

- Epitel batang

- Epitel kubus

Jaringan

dewasa

Jaringan

meristem

- Promeristem

- Meristem primer

- Meristem sekunder

- Kolenkim

- Sklerenkim

- Xilem

- Floem

Bab 2 –

Jaringan

33

Pendahuluan

A.

Jaringan Tumbuhan

B.

Pada Bab 1 kalian telah mempelajari tentang sel, baik sel tumbuhan maupun

sel hewan. Tumbuhan dan hewan memiliki sel yang mempunyai persamaan

dan perbedaan. Lalu apakah yang akan terjadi jika sel-sel tersebut menyatu?

Secara mikroskopis tumbuhan dan hewan memiliki tubuh yang tersusun

atas banyak sel yang menyatu sehingga membentuk jaringan. Jaringan

yang bersatu akan membentuk organ seperti organ hati, ginjal, dan jantung.

Organ-organ yang bersatu akan membentuk sistem organ sehingga mampu

menjalankan kegiatan seperti transportasi, pencernaan, dan ekskresi.

Meskipun jaringan sama-sama berasal dari sel, namun memiliki fungsi

yang berbeda antara satu jaringan dengan jaringan lain. Hal ini dikarenakan

sel telah mengalami

diferensiasi

. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel.

Demikian juga jaringan tumbuhan dan hewan juga memiliki peran yang beda.

Sehingga jaringan tersebut mampu menjalankan fungsinya.

Tentunya kalian masih ingat dengan pelajaran tentang sel pada Bab 1.

Kalian sudah mempelajari bahwa sel tumbuhan mempunyai organel yang

khas jika dibandingkan dengan sel hewan. Organel-organel tersebut adalah

kloroplas, vakuola yang membesar di bagian tengah sel, dan dinding sel yang

mengandung selulosa.

Sel tumbuhan yang telah dewasa dan memiliki kesamaan bentuk dan

sifatnya akan membentuk jaringan tumbuhan. Berdasarkan kemampuannya

membelah diri, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok,

yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel yang tetap dalam fase

pertumbuhan dan terus-menerus membelah.

Sifat-sifat jaringan meristem adalah sebagai berikut:

a. Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.

b. Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel

meristem.

c. Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.

d. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih

dari satu inti sel.

e. Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.

Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan

menjadi tiga macam, yaitu promeristem, jaringan meristem primer, dan

jaringan meristem sekunder.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

34

• Jaringan meristem

adalah jaringan yang

masih aktif mem-

belah.

• Meristem sering

dijumpai di ujung

akar dan batang.

Sumber:

www.uic.edu, 2006.

Gambar 2.1

Jaringan meristem apikal.

a. Promeristem

Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan

masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

b. Jaringan meristem primer

Jaringan meristem primer merupakan jaringan meristem yang mengalami

perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung

batang dan ujung akar. Kegiatan jaringan meristem primer menyebabkan

batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh

jaringan meristem primer disebut

pertumbuhan primer

.

c. Jaringan meristem sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal

tidak secara langsung dari perkembangan jaringan meristem pada embrio.

Contoh jaringan meristem sekunder misalnya kambium dan kambium

gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh

tumbuhan. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh jaringan meristem sekunder

disebut

pertumbuhan sekunder

.

Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1)

Meristem apikal (meristem ujung)

, terdapat di ujung akar dan ujung batang

tumbuhan. Meristem apikal selalu menghasilkan pemanjangan akar

dan batang tumbuhan. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas

meristem apikal dikenal sebagai pertumbuhan primer dan semua jaringan

yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Perhatikan

gambar 2.1.

2)

Meristem interkalar

, terdapat di antara ruas-ruas batang. Pertumbuhan

yang diakibatkan oleh aktivitas meristem interkalar menyebabkan

pertambahan panjang pada ruas-ruas batang. Jaringan yang terbentuk

oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang berasal dari

meristem apikal, sehingga digolongkan ke dalam jaringan primer.

Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-

rumputan

(graminae)

.

Bab 2 –

Jaringan

35

c.

Meristem lateral (meristem samping)

, terletak sejajar dengan lingkaran organ

tempat ditemukannya dan merupakan meristem yang menghasilkan

pertumbuhan sekunder, contohnya kambium. Kambium merupakan

lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat di antara xilem

dan

ƀ

oem. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder. Aktivitas

kambium ke arah luar membentuk kulit batang (

ƀ

oem sekunder) dan ke

arah dalam membentuk kayu (xilem sekunder). Pada masa pertumbuhan,

kambium yang tumbuh ke arah dalam lebih aktif dibandingkan dengan

kambium yang tumbuh ke arah luar. Hal ini menyebabkan kulit batang

lebih tipis daripada kayu.

Kambium bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu kambium vasikuler

dan kambium intervasikuler. Kambium vasikuler adalah kambium yang

berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara xilem dan

ƀ

oem.

Sedangkan kambium intervasikuler adalah kambium yang berada di

Biologi Kita

Biologi Kita

Totipotensi

Totipotensi memiliki arti

bahwa setiap sel memi-

liki kemampuan untuk

berdeferensiasi menjadi

jaringan, kemudian

berkembang menjadi

tumbuhan baru yang

lengkap, jika lingkungan

mendukung. Kemam-

puan semacam ini

dimiliki oleh semua sel

tumbuhan. Totipotensi

sebagian terlihat pada

akar yang tumbuh dari

sel batang, dan ketika sel

xilem dan

À

oem tumbuh

dari sel korteks yang ter-

luka. Kejadian semacam

itulah yang mendorong

orang untuk melakukan

kultur jaringan. Kultur

jaringan yaitu mengem-

bangkan tumbuhan baru

dari jaringan tumbuhan

tertentu. Jaringan yang

diambil biasanya diletak-

kan pada media khusus

yang steril agar dapat

membelah dan berdife-

rensiasi menjadi batang,

akar, dan daun.

Sumber: Salisbury dan Ross, Fisiologi

Tumbuhan Jilid 3, 1995.

antara berkas pengangkut. Kesatuan antara

kambium vasikuler dengan kambium

intervasikuler membentuk lingkaran kambium

atau kambium vaskuler. Perhatikan gambar

2.2.

Sumber:

www.uic.edu,2007.

Gambar 2.2

Kambium vasikuler dan kambium intervasikuler.

Selain kambium, jaringan meristem lateral

juga dikenal adanya kambium gabus (felogen).

Kambium ini terletak di bawah epidermis

batang dan epidermis akar yang tua. Aktivitas

pembelahan kambium gabus ke arah dalam

menghasilkan

feloderm

. Sedangkan ke arah luar

menghasilkan

felem

.

2. Jaringan dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah

berhenti membelah. Jaringan ini dibentuk dari

proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem

primer maupun meristem sekunder. Jaringan

Biologi

SMA/MA Kelas XI

36

Parenkim memiliki dua

bentuk, yaitu:

• Klorenkim

• Aeronkim

Carilah informasi dari

internet, buku, atau

surat kabar tentang

pemanfaatan sifat

totipotensi pada

tumbuhan, khususnya di

bidang kultur jaringan!

Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis,

jaringan parenkim, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan kolenkim dan

jaringan sklerenkim), jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan

ƀ

oem), dan

jaringan gabus.

a. Jaringan epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar pada

organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Jaringan epidermis berfungsi untuk menutupi permukaan tubuh tumbuhan.

Jaringan ini melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar

yang merugikan tumbuhan, sehingga disebut juga jaringan pelindung.

Perhatikan gambar 2.3.

Sumber:

www.vcbio.science.ru.nl, 2006.

Gambar 2.3

Jaringan epidermis tumbuhan.

sel epidermis

bulu akar

Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan

adalah:

Terdiri atas sel-sel hidup.

Berbentuk persegi panjang.

– Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang

antarsel.

– Umumnya tidak memiliki kloro

s

l, kecuali pada epidermis tumbuhan

paku.

Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara

mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang

berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.

Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.

Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan dikotil

yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar, dan batangnya sudah

tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Biasanya jaringan epidermis fungsinya

digantikan oleh jaringan gabus. Sel-sel epidermis ada yang mengalami

modi

s

kasi, misalnya menjadi stomata, trikoma, sel kipas, sistolit, dan sel

silika.

Bab 2 –

Jaringan

37

b. Jaringan parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup

dengan struktur morfologis dan

s

siologis yang bervariasi. Jaringan ini masih

melakukan segala kegiatan proses

s

siologis, bahkan masih mampu melakukan

pembelahan. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai

di setiap bagian tumbuhan. Pada batang dan akar, parenkim dijumpai di

antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat juga

dijumpai sebagai empulur batang. Pada daun, parenkim menyusun meso

s

l

daun yang berdiferensiasi menjadi

jaringan tiang

dan

jaringan bunga karang

.

Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:

– Sel-selnya merupakan jaringan hidup yang berukuran besar dan tipis

serta umumnya berbentuk segi enam.

Memiliki banyak vakuola.

Letak inti sel mendekati dasar sel.

– Mampu bersifat embrional atau meristematik karena dapat membelah

diri.

Memiliki ruang antarsel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.

Gambar 2.5

Jaringan kolenkim.

Sumber:

Campbell et al, Biologi Jilid 1,

2006, Hal. 301

Sumber:

Campbell et al, Biologi Jilid 1,

2006, Hal. 301

Gambar 2.4

Jaringan parenkim.

Jaringan parenkim merupakan jaringan yang

paling banyak mengalami modi

s

kasi bentuk dan

fungsi. Bentuk sel parenkim bermacam-macam.

Sel parenkim yang mengandung kloro

s

l disebut

klorenkim

,

sedangkan

yang mengandung rongga-

rongga udara disebut

aerenkim

. Fungsi jaringan

parenkim bermacam-macam misalnya untuk

menyimpan cadangan makanan, menyimpan air,

menyimpan udara, fotosintesis, dan sebagainya.

c. Jaringan penyokong

Jaringan ini disebut juga jaringan penguat

karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat.

Fungsi jaringan ini adalah memberikan kekuatan

bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini terdiri atas

jaringan

kolenkim

dan jaringan

sklerenkim

.

1) Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim berperan penting sebagai

jaringan penguat, terutama pada organ-organ

tumbuhan yang masih aktif mengadakan per-

tumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim

tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya

sedikit memanjang, dan umumnya memiliki

dinding dengan penebalan tidak teratur. Jaringan

kolenkim memiliki dinding yang lunak, lentur, dan

tidak berlignin. Sebagian besar dinding sel jaringan

kolenkim terdiri dari senyawa selulosa. Jaringan

Biologi

SMA/MA Kelas XI

38

kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian

tubuh tumbuhan yang lunak.

Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, serta bagian-bagian bunga

dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai adanya

kolenkim. Pada sebagian besar tumbuhan monokotil tidak dijumpai adanya

kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tumbuhan masih muda.

Sumber:

Campbell et al, Biologi Jilid 1,

2006, Hal. 301.

Gambar 2.6

Jaringan sklerenkim.

2) Jaringan sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan

penguat dinding sekunder yang tebal. Umumnya

jaringan sklerenkim mengandung senyawa

lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan

keras. Umumnya sklerenkim tidak mengandung

protoplas. Jadi, sel-sel sklerenkim telah mati

sehingga jaringan sklerenkim hanya dijumpai

pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan

pertumbuhan dan perkembangan. Sklerenkim

terdiri dari dua macam yaitu

s

ber

(serabut/serat-

serat sklerenkim) dan

sklereid

(sel-sel batu). Batok kelapa adalah contoh yang

baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung sel batu atau sklereid.

d. Jaringan pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh

tumbuhan. Ada dua macam jaringan yaitu

xilem

atau pembuluh kayu dan

ƀ

oem

atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar

ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam, yaitu

trakea

dan

trakeid

.

Trakeid adalah sel-sel tumbuhan yang dindingnya mengalami

ligni

s

kasi

(penebalan oleh senyawa lignin) dan sel-selnya akan mati setelah dewasa.

Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian

tubuh tumbuhan. Floem dicirikan dengan adanya komponen pembuluh tapis

dan sel pengiring. Komponen pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang

yang ujungnya bersatu membentuk suatu pembuluh.

Sel pengiring merupakan sel yang berukuran lebih kecil dibandingkan

sel penyusun pembuluh tapis dan berperan untuk memberi makan sel-sel

pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya dijumpai pada

Angiospermae

.

Xilem dan

ƀ

oem membentuk berkas pembuluh angkut. Beberapa tipe

ikatan pembuluh angkut yang dapat ditemukan antara lain

tipe

kolateral, tipe

konsentris, tipe bikolateral, serta tipe

radial

.

1)

Ikatan Pembuluh Kolateral

, merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang

terbentuk dari xilem dan

ƀ

oem yang letaknya bersebelahan dalam satu

jari-jari yang sama. Xilem berada di bagian dalam dan

ƀ

oem di bagian

luar. Tipe ini dibedakan menjadi:

Bab 2 –

Jaringan

39

a)

Kolateral terbuka

, apabila antara xilem dan

ƀ

oem terdapat kambium.

b)

Kolateral tertutup

, apabila antara xilem dan floem tidak terdapat

kambium. Contoh: pada tumbuhan monokotil.

2)

Ikatan Pembuluh Konsentris

, merupakan suatu ikatan pembuluh angkut

yang terdiri atas xilem dan

ƀ

oem yang membentuk cincin silindris. Tipe

ini dibedakan menjadi:

a)

Amfikribal

, xilem berada di tengah dan dikelilingi oleh floem.

Perhatikan gambar 2.7. Contoh: pada tumbuhan paku.

b)

Amfivasal

, floem berada di tengah dan dikelilingi oleh xilem.

Perhatikan gambar 2.8. Contoh: pada tumbuhan monokotil yang

berkambium, yaitu

Liliaceae

.

3)

Ikatan Pembuluh Tipe Bikolateral

, merupakan tipe ikatan pembuluh dimana

xilem diapit oleh

ƀ

oem luar dan

ƀ

oem dalam.

4)

Ikatan Pembuluh Tipe Radial

, yaitu tipe ikatan pembuluh yang

memperlihatkan kedudukan xilem dan

ƀ

oem bersebelahan pada jari-jari

yang berbeda. Biasanya xilemnya berbentuk bintang misalnya pada akar

tumbuhan dikotil.

Sumber:

Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003, Hal. 7.

Gambar 2.7

Am

¿

kribal

À

oem

xilem

Sumber:

Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003, Hal. 7.

Gambar 2.8

Am

¿

vasal.

xilem

À

oem

Sumber:

Campbell et al, Biologi Jilid 2, 2006, Hal.307.

Gambar 2.9

Tipe Radial.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

40

e. Jaringan gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak

kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.

Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau

felogen

,

pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut

feloderm

, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut

felem

.

Sumber:

Campbell et al, Biologi Jilid 2, 2006, Hal.314.

Gambar 2.10

Jaringan gabus.

3. Sistem Jaringan Tumbuhan

Jaringan-jaringan yang sederhana pada tumbuhan (parenkim, sklerenkim,

xilem,

ƀ

oem, dan lain-lain) bersatu membentuk kelompok yang disebut sistem

jaringan. Sistem jaringan pada tumbuhan terdiri atas sistem jaringan dermal,

sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar.

a. Sistem jaringan dermal

Sistem jaringan dermal membentuk pembungkus luar tumbuhan,

termasuk di dalamnya epidermis dan periderm.

Periderm

merupakan jaringan

pelindung yang menggantikan epidermis dekat permukaan akar dan batang

yang mengalami penebalan sekunder. Jaringan dermal mempunyai ciri

khusus antara lain dindingnya terdiri atas zat lilin, kitin, dan suberin yang

ada hubungannya dengan fungsi dan letak yang merupakan bagian di luar

tubuh.

b. Sistem jaringan pembuluh

Sistem jaringan pembuluh terlibat dalam pengangkutan air dan makanan

ke seluruh tubuh tumbuhan. Terdiri atas dua macam jaringan pengangkut,

yaitu xilem dan

ƀ

oem.

Bab 2 –

Jaringan

41

Sumber:

www.puc.edu, 2006.

Gambar 2.11

Struktur akar, (a) struktur morfologi, (b) struktur anatomi.

(a)

(b)

c. Sistem jaringan dasar

Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk bahan dasar

yang menyelimuti jaringan pembuluh. Jaringan dasar pada tumbuhan adalah

jaringan parenkim. Jaringan dasar ini bisa dijumpai pada semua organ

tumbuhan.

4. Organ Tumbuhan

Organ tumbuhan berbiji memiliki tiga bagian penting, yaitu: akar,

batang, dan daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah

modi

s

kasinya.

Contoh:

– umbi modi

s

kasi batang dan akar,

– rimpang modi

s

kasi batang dan daun,

– duri modi

s

kasi batang atau daun,

kuncup dan bunga modi

s

kasi dari ranting dan daun.

a. Akar

Asal akar adalah dari akar lembaga ( radix). Pada dikotil, akar lembaga

terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar

lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang

memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau

kaliptra

, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.

Sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum, dinamakan

kolumela

.

Akar pada tumbuhan memiliki fungsi bermacam-macam. Fungsi akar

pada tumbuhan antara lain:

1) Untuk mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.

2) Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

3) Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.

Secara umum struktur akar dibedakan menjadi struktur bagian luar

(morfologi) dan struktur bagian dalam (anatomi). Perhatikan gambar 2.11.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

42

1) Struktur bagian luar (Morfologi akar)

a)

Leher atau pangkal akar

, merupakan bagian akar

yang bersambungan dengan pangkal batang.

b)

Ujung akar

, merupakan titik tumbuh akar yang

dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra).

c)

Batang akar

, merupakan bagian akar yang

terletak antara leher akar dan ujung akar.

d)

Cabang-cabang akar

, merupakan bagian yang

tidak langsung bersambungan dengan pangkal

batang tetapi keluar dari akar pokok.

e)

Serabut akar

, merupakan cabang-cabang akar

yang halus dan berbentuk serabut.

f)

Rambut akar atau bulu-bulu akar

, merupakan

penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang

sesungguhnya dan akan memperluas daerah

penyerapan air dan mineral. Rambut akar

hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya

relatif pendek.

g)

Tudung akar ( kaliptra)

, terletak paling ujung

dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap

Carilah informasi

internet, buku, atau

surat kabar tentang

berbagai tanaman yang

memiliki rimpang atau

umbi, kemudian carilah

tanaman tersebut dan

manfaatkan rimpang

atau umbinya menjadi

bahan yang berguna

misalnya makanan.

Catatlah proses

pembuatan bahan

berguna tersebut dari

mulai masih berbentuk

rimpang atau umbi

menjadi bahan jadi!

Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.

2) Struktur bagian dalam (Anatomi akar)

a)

Epidermis

Susunan sel-sel epidermis rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya

mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis membentuk rambut akar

dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Bulu akar

merupakan modi

s

kasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air

dan garam-garam mineral terlarut. Bulu akar memperluas permukaan

akar sehingga penyerapan lebih e

s

sien.

b)

Korteks

Letak korteks langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun

rapat sehingga banyak memiliki ruang antarsel yang berperan dalam

pertukaran gas. Sebagian besar korteks dibangun oleh jaringan parenkim.

Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.

c)

Endodermis

Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder

pusat. Sebagian besar sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang

mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin. Bagian ini disebut

pita

kaspari

. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada

dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan

titik kaspari

.

Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding

sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan

tampak seperti huruf U, disebut sel U, sehingga air tidak dapat menuju

ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami

penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.

Sel-sel tersebut dinamakan

sel penerus

/

sel peresap

. Jadi, endodermis

Bab 2 –

Jaringan

43

berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah

masuk ke silinder pusat.

d)

Silinder pusat/stele

Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri atas berbagai macam jaringan, yaitu:

(1) Perisikel/ perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele yang tersusun atas satu atau

beberapa lapis sel. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel

ke arah luar. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan

pembentukan akar ke samping.

Sumber:

www.puc.edu, 2006.

Gambar 2.12

Struktur dalam

akar.

(2) Berkas pembuluh angkut

Berkas pembuluh angkut terdapat di

sebelah dalam perisikel. Terdiri atas

xilem dan

ƀ

oem yang tersusun bergantian

menurut arah jari-jari. Pada dikotil di

antara xilem dan

ƀ

oem terdapat jaringan

kambium.

(3)

Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara

Kegiatan 2.1

Mengamati Struktur Akar

Tujuan:

memahami struktur dan fungsi akar.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Kertas tissue

3. Alkohol

4. Sediaan awetan penampang melintang akar

Langkah Kerja

1. Bersihkan mikroskop dengan tissue yang telah dibasahi

dengan alkohol!

2. Letakkan sediaan awetan penampang melintang akar di

atas meja objek mikroskop!

3.

Amati di bawah mikroskop!

4. Diskusikan pertanyaan berikut dengan kelompok kalian!

Pertanyaan

1.

Bagian apa saja yang terlihat di bawah mikroskop?

2. Jaringan apa yang paling jelas terlihat?

berkas pembuluh angkut terdiri atas jaringan parenkim. Empulur

hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

44

b. Batang

Batang pada tumbuhan berfungsi sebagai penyangga. Batang juga terdiri

atas pembuluh yang menyalurkan air dan mineral yang penting ke seluruh

bagian tumbuhan. Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membuat

makanannya, sehingga fungsi batang yang lain adalah memastikan tumbuhan

mendapat sinar matahari. Batang pohon merupakan batang berkayu yang

sangat kuat dengan cabang-cabang kayu. Batang pohon tumbuh tinggi

untuk memperoleh sinar matahari. Batang tumbuhan lain seperti tumbuhan

menjalar, melingkar, dan meliuk juga bertujuan untuk mencari jalan

mendapatkan sinar matahari.

Sama dengan struktur akar, struktur batang terdiri atas struktur luar

dan struktur dalam. Struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dibedakan

menjadi struktur tumbuhan berkayu dan struktur tumbuhan tak berkayu

(herba). Sedangkan struktur dalamnya terdiri dari bagian epidermis, korteks,

endodermis, dan silinder pusat.

Macam-macam

batang:

• Batang tumbuhan

herba

• Batang tumbuhan

kayu

1) Struktur luar

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan

tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan

batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba

dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di

sepanjang batangnya.

a) Batang tumbuhan herba

Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit

atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian

luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung

gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya

dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh:

pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

b) Batang tumbuhan kayu

Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang.

Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat

lentisel

. Lentisel

berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat

pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda

terdapat kloro

s

l, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi,

jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi

hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas

kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks

dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan

kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

2) Struktur dalam

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan

anatomi maupun morfologinya.

Bab 2 –

Jaringan

45

Saat batang pohon

ditebang, apakah pohon

tersebut merasakan

sakit? Carilah informasi

melalui berbagai

literatur untuk menjawab

pertanyaan tersebut.

Berikan juga alasan atas

jawaban kalian tersebut.

Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan

dari luar ke dalam adalah:

(1) Epidermis

Epidermis batang tumbuhan dikotil

merupakan selapis sel pipih yang tersusun

rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel.

Fungsi epidermis untuk melindungi

jaringan di bawahnya. Pada batang yang

mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan

epidermis digantikan oleh lapisan gabus

(lentisel) yang dibentuk dari kambium

gabus. Lentisel berfungsi sebagai tempat

pertukaran gas dan penguapan.

a) Batang dikotil

Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa

meristem apikal (ujung). Di belakang meristem apikal secara berurutan

terdapat protoderm yang nantinya akan membentuk epidermis dan

prokambium, di mana prokambium akan membentuk xilem,

ƀ

oem, dan

kambium vasikuler, serta meristem dasar yang akan membentuk empulur

dan korteks.

(2) Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri atas beberapa lapis

sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan

kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Korteks

batang terdiri atas korteks luar dan korteks dalam (endodermis).

Korteks luar tersusun atas sel-sel kolenkim yang berkelompok atau

sel-sel kolenkim yang berselang-seling dengan sel parenkim yang

membentuk lingkaran tertutup. Korteks luar tidak dijumpai pada

batang setiap jenis tumbuhan.

Korteks dalam (endodermis) disebut juga kulit dalam, terdiri atas

sel-sel parenkim dan tersusun atas selapis sel. Terdapat pada batang

setiap tumbuhan dan merupakan lapisan pemisah antara korteks

dengan stele. Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung

zat tepung sehingga lapisan sel tersebut disebut

seludang pati

, tetapi

tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

(3) Stele/silinder pusat

Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele

disebut

perisikel

atau

perikambium

. Pada bagian dalam perikambium

terdapat

empulur

dan

berkas vasikuler

yang tersusun dari xilem dan

ƀ

oem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah

stele. Empulur juga berada di sekitar berkas vasikuler berbentuk

seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur.

lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral terbuka yang

artinya xilem dan

ƀ

oem terletak saling bersisian, xilem di sebelah

dalam dan

ƀ

oem di sebelah luar tersusun seperti cincin.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

46

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada

perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di

antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium,

yang disebut

kambium intervasikuler

. Keduanya dapat mengadakan

pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya

diameter batang.

Pada tumbuhan dikotil, batangnya berkayu keras dan hidupnya

menahun. Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung

terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia

cukup. Sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan

menebal sehingga pada batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis

menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun. Lapis-lapis

lingkaran tersebut dinamakan

lingkaran tahun

.

b) Batang monokotil

Meristem apikal tumbuhan monokotil berukuran lebih kecil dari meristem

apikal tumbuhan dikotil. Meristem tersebut membentuk tunas aksiler

(tunas di ketiak daun), bakal daun, dan epidermis. Di bawah meristem

apikal terdapat meristem

perifer

(meristem tepi) yang merupakan

meristem primer yang melebar dan menebal di sekitar meristem apikal.

Meristem primer berkembang menjadi bagian utama batang yang berisi

ikatan pembuluh.

Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar

dan bertipe kolateral tertutup, artinya di antara xilem dan floem

tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil

menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan

perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun

demikian, ada monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal

sekunder, misalnya pada pohon hanjuang (

Cordyline

sp.)

dan pohon nenas

seberang (

Agave

sp.)

.

Seperti pada tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga tersusun atas

lapisan epidermis, korteks, dan stele.

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 2.13

Perbandingan batang tumbuhan dikotil dan monokotil.

korteks

kambium

xilem

epidermis

À

oem

epidermis

xilem

À

oem

jaringan meristem

kambium

À

oem sekunder

xilem sekunder

lingkaran

tahun

xilem primer

kulit kayu

korteks

(Batang tumbuhan berkayu)

(Batang tumbuhan herba dikotil)

(Batang tumbuhan herba monokotil)

Bab 2 –

Jaringan

47

(1) Epidermis

Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang

lebih tebal dari tumbuhan dikotil. Epidermis terdiri dari satu lapis

sel yang dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.

(2) Korteks

Korteks batang tumbuhan monokotil berupa jaringan yang terdapat

di bawah epidermis. Korteks umumnya terdiri atas sel-sel sklerenkim

yang merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi untuk mem-

perkuat dan mengeraskan bagian luar batang.

(3) Stele

Stele batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah

korteks. Umumnya, batas antara stele dan korteks tidak jelas. Stele

berisi berkas vasikuler yang tersebar pada empulur, terutama terdapat

dekat dengan kulit batang.

Secara morfologi batang tumbuhan dikotil biasanya bercabang-cabang,

ruas-ruasnya tidak tampak dengan jelas, serta mengalami pertumbuhan

sekunder (membesar).

c. Daun

Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun

merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh

tumbuhan yang paling banyak mengandung kloro

s

l sehingga kegiatan

fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan

tugas penting, membuat makanan see

s

sien mungkin. Tumbuhan yang

tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat

menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak

hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air.

Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun

lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Sumber:

www.cnr.vt.edu, 2006.

Gambar 2.14

Struktur luar daun.

1) Struktur daun

Daun berbentuk pipih melebar dan

berwarna hijau. Daun ditopang oleh

tangkai daun. Tangkai daun berhubungan

dengan tulang daun. Tulang daun

bercabang-cabang membentuk jaring-

jaring pembuluh angkut. Struktur daun

dibedakan atas struktur luar dan struktur

dalam.

a) Struktur luar

Secara morfologi daun terdiri dari:

Helaian daun (

lamina

).

– Tangkai daun (

petiolus

), terdapat bagian yang menempel pada

batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu

yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

48

– Pelepah daun

(folius)

, pada tumbuhan monokotil pangkal daun

pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah

daun pisang dan pelepah daun talas.

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna,

misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu

atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun

mangga dan daun jambu.

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun.

Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:

menyirip, misalnya pada daun mangga,

menjari, misalnya pada daun pepaya,

melengkung, misalnya pada daun gadung,

sejajar, misalnya pada daun jagung,

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang

daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki

daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

b) Struktur dalam

Sumber:

Stockley, Kamus Biologi Bergambar, 2005, Hal. 21.

Gambar 2.15

Stomata daun.

(1) Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun. Epidermis dibedakan

menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Untuk mencegah

penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh

lapisan

kutikula

. Pada lapisan ini tidak terdapat ruang antarsel. Di

antara sel epidermis terdapat stomata/mulut daun, yang berguna

untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar

tubuh tumbuhan. Stomata pada permukaan bawah daun letaknya

Bab 2 –

Jaringan

49

tersebar dan jumlahnya lebih banyak daripada permukaan atas

daun. Pada tumbuhan teresterial, stomata banyak dijumpai pada

bagian bawah permukaan daun, sedangkan pada tumbuhan air

stomata lebih banyak terdapat pada permukaan atas daun.

Perhatikan gambar 2.15.

(2) Meso

s

l

Meso

s

l daun merupakan jaringan dasar yang tersusun atas dua

lapisan sel, yakni

palisade

(jaringan pagar) dan

spons parenkim

(jaringan bunga karang). Kedua jaringan mengandung kloroplas.

Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang

sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang

antarsel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar

karena kloroplasnya lebih banyak daripada jaringan bunga

karang. Perhatikan gambar 2.16.

Proses fotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons

yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang

antarsel. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan

yang menjadi penghubung antarsel.

(3) Jaringan pembuluh

Jaringan pembuluh daun ( xilem dan

ƀ

oem) merupakan lanjutan

dari jaringan batang dan tangkai daun. Jaringan pembuluh

terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Sumber:

Micro.magnet.fsu.edu, 2006.

Gambar 2.16

Struktur dalam daun.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

50

Jaringan Hewan

C.

Seperti halnya tumbuhan, hewan juga tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut

bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan

bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama

akan membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung

membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk

sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk

organisme (hewan). Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat

tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan

jaringan otot.

Biologi Kita

Biologi Kita

Fungsi Epitel

Epitel merupakan jari-

ngan yang terletak pa-

ling luar pada berbagai

organ manusia maupun

hewan. Epitel memiliki

fungsi mengangkut

bahan-bahan dari dan

ke jaringan dan rongga

yang dipisahkannya.

Epitel silindris pada

saluran pencernaan

mampu mengeluarkan

enzim pencernaan ke

dalam usus. Epitel yang

melapisi tabung air dan

rongga paru-paru mam-

pu mengeluarkan mukus

untuk melindungi dirinya

terhadap kekeringan

dan untuk menangkap

partikel-partikel debu

yang terhirup.

Sumber:

Kimball, Biologi Jilid

1, 2004.

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat

satu sama lain. Jaringan epitel adalah jaringan yang

melapisi permukaan tubuh (

epitelium

), membatasi

antarorgan (

mesotelium

), atau membatasi organ

dengan rongga dalam tubuh (

endotelium

).

Sel-sel epitelium terikat kuat satu sama

lain oleh material yang berada di antara sel-sel.

Adanya ikatan yang kuat tersebut memungkinkan

jaringan epitel sebagai pelindung yang melindungi

tubuh dari luka secara mekanik, serangan mikro-

organisme, dan kehilangan cairan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan

epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel

batang, dan epitel kubus.

a. Epitel pipih

Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya

bulat, dan terletak di tengah. Berdasarkan lapisan

penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1) Epitel pipih selapis

Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh

selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun

sangat rapat. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis,

s

ltrasi, dan

sekresi. Contoh: pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfa, glomerulus,

dan ginjal.

2) Epitel pipih berlapis banyak

Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang

berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah sebagai

pelindung. Contoh: pada kulit, rongga mulut, dan vagina.

Bab 2 –

Jaringan

51

b. Epitel batang (silindris)

Epitel batang berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di

dasar sel.

1) Epitel silindris selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

batang. Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran

pernapasan bagian atas.

2) Epitel silindris berlapis banyak

Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel

yang berbentuk batang. Contoh: pada saluran kelenjar ludah dan uretra.

c. Epitel kubus

Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan

terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus

dibagi menjadi:

1) Epitel kubus selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata.

2) Epitel kubus berlapis banyak

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang

berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Contoh:

pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

3) Epitel kubus berlapis banyak semu

Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu berfungsi sebagai

perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Epitel ini

sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang namun ketinggian sel yang

menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini nampak berlapis. Contoh pada

rongga hidung dan trakea

Jaringan epitel terdiri

dari:

• Epitel pipih

• Epitel batang

(silindris)

• Epitel kubus

Sumber:

www.wisc.edu, 2006.

Gambar 2.17

Macam-macam jaringan epitel pada hewan.

banyak semu

Biologi

SMA/MA Kelas XI

52

d. Epitel transisional

Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Bila

jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau

silindris. Pada lapisan tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas

berbentuk pipih. Contoh pada kantung kemih.

2. Jaringan Pengikat (Konektif)

Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.

Jaringan ikat terdiri atas serabut, sel-sel, dan cairan ekstraseluler. Cairan

ekstraseluler dan serabut disebut matriks.

Jaringan pengikat mempunyai kerapatan sel yang longgar dan sel-

selnya tersebar di antara matriks-matriks ekstraseluler. Matriks tersusun

dari serabut yang diselubungi oleh media dasar yang bisa berupa cairan, gel,

ataupun padat. Kebanyakan matriks-matriks tersebut disekresikan oleh sel-

sel pengikat itu sendiri. Serabut pada jaringan ikat dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu:

Serabut kolagen

, tersusun dari kolagen, bersifat tidak elastis, dan tidak

gampang sobek jika ditarik memanjang.

Serabut elastis

, tersusun oleh protein yang disebut elastin dan bersifat

seperti karet.

Serabut retikuler

, sangat tipis, bercabang, serat tersusun oleh kolagen dan

dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen.

Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-

jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ serta menjadi

selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh. Berdasarkan

struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi berikut ini.

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 2.18

Jaringan ikat (a)

longgar, (b) padat.

(a)

(b)

a. Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri

jaringan ikat longgar adalah sel-selnya

jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas

matriks yang mengandung serabut kolagen dan

serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di

sekitar organ-organ, pembuluh darah, dan saraf.

Fungsi jaringan ikat longgar untuk membungkus

organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.

b. Jaringan ikat padat

Nama lain jaringan ikat padat adalah serabut

putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang

berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput

urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen, dan

tendon.

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.

Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antartulang.

Bab 2 –

Jaringan

53

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 2.19

Jaringan kartilago.

1) Kartilago hialin

Matriks kartilago hialin bening kebiruan.

Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin

tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang

batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat

pada tulang dada, dan pada ujung tulang panjang.

Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari

kerangka embrio. Selain itu kartilago hialin juga

membantu pergerakan persendian, menguatkan

Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsi jaringan ikat

padat untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan

tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan

terhadap organ tubuh.

c. Jaringan tulang rawan (kartilago)

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional

yang disebut

mesenkim

. Pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan

atau

perikondrium

yang banyak mengandung

kondroblas

atau pembentuk sel-

sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.

Ada 3 macam jaringan tulang rawan, yaitu:

saluran pernapasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang

pipa, dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernapas.

2) Kartilago

s

brosa

Matriks kartilago fibrosa berwarna gelap

dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan

ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian

tulang pinggang, dan pada pertautan antartulang

kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk

memberikan proteksi dan penyokong.

3) Kartilago elastis

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 2.20

Jaringan tulang.

Matriks kartilago elastis berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini

terdapat pada daun telinga, epiglotis, pembuluh, dan laring.

d. Jaringan tulang sejati

Jaringan tulang sejati terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan

di dalam matriks. Matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan

garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan

komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-

alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.

Tulang sejati dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1)

Tulang padat (kompak)

, bila matriks tulang rapat dan padat.

Contoh: tulang pipa.

2)

Tulang spons

, bila matriksnya berongga.

Contoh: tulang pendek.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

54

Jaringan ikat terdiri

dari:

• Jaringan ikat padat

• Jaringan ikat longgar

• Kartilago

• Jaringan tulang se-

jati

• Jaringan adiposa

• Darah

• Limfa

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 2.21

Jaringan lemak.

e. Jaringan lemak

Nama lain jaringan lemak adalah jaringan

adiposa

. Jaringan ini terdapat di seluruh tubuh.

Fungsinya untuk menyimpan lemak, untuk

cadangan makanan, dan mencegah hilangnya

panas secara berlebihan.

f. Jaringan darah

Jaringan darah merupakan jaringan ikat

istimewa, karena berupa cairan. Bagian-bagian dari

jaringan darah adalah:

1) Sel darah

Sel darah dibagi menjadi sel darah merah

(

eritrosit

) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan

sel darah putih (

leukosit

) berfungsi untuk melawan

benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

2) Keping-keping darah ( trombosit)

Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

3) Plasma darah

Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan,

hormon, zat sisa hasil metabolisme, antibodi, dan lain-lain.

g. Jaringan limfa/ getah bening

Komponen terbesarnya dari jaringan limfa adalah air di mana terlarut zat-

zat antara lain glukosa, garam-garam, dan asam lemak. Komponen selulernya

adalah limfosit.

Jaringan limfa menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfa.

Fungsi jaringan limfa selain untuk kekebalan tubuh juga untuk mengangkut

cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan

ke sistem pembuluh darah.

Sumber:

Under The Microscope, Heart, 2005, Hal. 30.

Gambar 2.22

(a) eritrosit, (b) monosit, (c) neutro

¿

l, (d) limfosit, (e) trombosit.

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

Bab 2 –

Jaringan

55

3. Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan

organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot

mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-

molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik,

dan otot jantung.

a. Jaringan otot polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (

s

bril) yang homogen

sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-

garis. Otot polos berkontraksi secara re

ƀ

eks dan di bawah pengaruh saraf

otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada

saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

b. Jaringan otot lurik

Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar

jenis otot ini melekat pada kerangka tubuh. Kontraksinya menurut kehendak

kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Kontraksi otot lurik berlangsung

cepat bila menerima rangsangan. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan

tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak

adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut

otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot serat lintang.

c. Jaringan otot jantung/miokardium

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.

Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung

secara re

ƀ

eks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung

adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Gambar 2.23

(a) Jaringan otot polos, (b) Jaringan otot lurik, (c) Jaringan otot jantung.

Sumber:

www.cas.vanderbilt.edu, 2006.

Sumber:

www.hwscience.com, 2006.

Sumber:

www.mhhe.com, 2006.

sel otot polos

inti sel otot polos

lurik

inti sel

inti sel

(a)

(b)

(c)

Biologi

SMA/MA Kelas XI

56

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron terdiri

atas badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Cabang-cabang inilah

yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Perhatikan gambar 2.24. Terdapat 3 macam sel saraf yaitu sel saraf sensorik,

sel saraf motorik, dan sel saraf penghubung.

a) Sel saraf sensorik,

berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor

(penerima rangsangan) ke sumsum saraf pusat.

b) Sel saraf motorik,

berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan

saraf pusat ke efektor.

c) Sel saraf penghubung,

merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan

sel saraf yang lain.

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.

Iritabilitas

artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

Konduktivitas

artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls

saraf.

Sumber:

www.usm.maine.edu, 2006.

Gambar 2.24

Jaringan saraf.

5. Organ Hewan

Kumpulan dari berbagai macam jaringan yang melaksanakan suatu

tugas tertentu disebut dengan organ. Derajat dari organisme ditentukan dari

makin beragamnya organ yang dimiliki. Sebagai contoh organ adalah usus

dan trakea.

a. Usus

Usus merupakan bagian dari sistem pencernaan. Disusun dari beberapa

jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:

- Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ

lain.

Bab 2 –

Jaringan

57

- Jaringan otot polos memanjang.

- Jaringan otot polos melingkar.

- Jaringan ikat longgar.

- Jaringan otot polos mukosa.

- Jaringan ikat longgar mukosa.

- Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga

usus.

Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas juga terdapat jaringan saraf,

jaringan darah, dan lain-lain yang menunjang kerja usus.

b. Trakea/batang tenggorok

Trakea merupakan bagian dari sistem pernapasan. Trakea disusun atas 3

lapis jaringan, dari luar ke dalam:

- Jaringan ikat padat.

- Jaringan tulang rawan dan jaringan otot polos.

- Jaringan epitel silindris berlapis banyak semu atau epitel silindris

bersilia.

Berdasarkan letaknya, organ dikelompokkan menjadi dua, yaitu organ

dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh misalnya lambung dan usus.

Sedangkan organ luar tubuh misalnya mata, telinga, dan hidung.

6. Sistem Organ

Sumber:

www.kidshealth.org, 2006.

Gambar 2.25

Sistem organ otot.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

58

Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut

sistem organ. Setiap organ memegang peranan yang sangat penting dalam

menjalankan fungsinya.

Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain: sistem

rangka, sistem otot, sistem sirkulasi, sistem pencernaan, sistem respirasi/

pernapasan, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem integumen, sistem hormon,

dan sistem reproduksi.

Tabel 2.1 Komponen Utama Sistem Organ dan Fungsinya Pada Hewan

Mamalia

No.

Sistem Organ

Komponen Utama

Fungsi Utama

1.

Rangka

Tulang, tendon,

ligamen, dan

kartilago

Penopang tubuh dan

proteksi internal

2.

Otot

Otot skeletal

Pergerakan,

perpindahan

3.

Peredaran darah Darah, Jantung, dan

Pembuluh darah

Mengedarkan oksigen,

sari makanan, dan

fungsi transportasi yang

lain

4.

Pencernaan

Mulut, faring,

esofagus, perut,

intestinum, hati,

pankreas, dan anus

Pemrosesan makanan

(menelan, mencerna,

menyerap, dan

eliminasi)

5.

Respirasi

Paru-paru,

trakea, dan organ

pernapasan yang lain

Pertukaran gas

(menghisap O

2

dan

mengeluarkan CO

2

)

6.

Ekskresi

Ginjal, uretra, dan

ureter

Mengeluarkan sisa

metabolisme, mengatur

keseimbangan osmosis

darah

7.

Saraf

Otak, sumsum, saraf,

dan organ sensori

Koordinasi aktivitas

tubuh

8.

Integumen

Kulit dan turunannya

(rambut, kuku, dan

kelenjar kulit)

Perlindungan melawan

luka secara mekanik,

infeksi, dan kekeringan

9.

Hormon

Pituitary, tiroid,

pankreas, dsb.

Koordinasi aktivitas

tubuh

10.

Reproduksi

Ovarium, testis,

dan organ yang

berhubungan

Reproduksi

Bab 2 –

Jaringan

59

1. Sel-sel yang menyatu dan berdeferensiasi akan membentuk

jaringan.

2. Sekumpulan sel dengan bentuk, fungsi, dan sifat yang sama

disebut dengan jaringan.

3.

Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan

meristem dan jaringan dewasa.

4.

Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel yang tetap dalam

fase pertumbuhan dan terus-menerus membelah.

5.

Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan

menjadi tiga macam, yaitu promeristem, jaringan meristem primer,

dan jaringan meristem sekunder.

6.

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu

jaraingan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong,

jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

7. Tumbuhan memiliki organ utama yaitu akar, batang, dan

daun.

8.

Pada hewan tingkat tinggi memiliki empat tipe jaringan dasar,

yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat (konektif), jaringan saraf,

dan jaringan otot.

9.

Jaringan epitel terdiri atas epitel pipih, epitel batang, dan epitel

kubus.

10.

Jaringan pengikat (konektif) terdiri dan jaringan ikat padat,

jaringan ikat longgar, kartilago, jaringan tulang sejati, jaringan

lemak, jaringan darah, dan jaringan limfa.

R a n g k u m a n

R a n g k u m a n

I. Pilihan ganda

1. Jaringan adalah ....

a. gabungan sejumlah sel sejenis yang mempunyai fungsi khusus

b. gabungan sejumlah sel sejenis yang belum mempunyai fungsi

c. gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang mempunyai fungsi khusus

d. gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang belum mempunyai fungsi

khusus

e. salah semua

Uji Kompetensi

Biologi

SMA/MA Kelas XI

60

2.

Beberapa jaringan pada tumbuhan:

1. epidermis

4. xilem

2. sklerenkim

5. palisade

3. kambium

Jaringan yang hanya terdapat pada organ daun yaitu ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1,3, dan 4

c. 1, 3, dan 5

d. 1, 4, dan 5

e. 2, 3, dan 5

3. Bila melihat penampang daun di bawah mikroskop, terdapat palisade

yang tersusun rapat, terletak di bawah epidermis atas.

Struktur organ daun tersebut erat hubungannya dengan ....

a. pengambilan oksigen

b. penguapan uap air

c. pengeluaran karbon dioksida

d. asimilasi karbon

e. penyerapan karbon dioksida

4. Adanya lingkaran tahun pada pohon disebabkan oleh ....

a. aktivitas kolagen di korteks

b. kelanjutan aktivitas dari tunas

c. pembelahan aktif sel-sel xilem yang hidup

d. penambahan lignin pada xilem sekunder

e. adanya jaringan meristem di antara jaringan pembuluh

5. Endodermis pada penampang melintang akar tumbuhan dikotil terdapat

di ....

a. bagian epidermis

b. bagian tengah jaringan korteks

c. antara korteks dan silinder pusat

d. antara

ƀ

oem dan xilem

e. sebelah dalam kambium

6. Jaringan berikut termasuk jaringan silinder pusat batang tumbuhan

dikotil,

kecuali

....

a. perisikel

b. ikatan pembuluh

c. kambium

d. endodermis

e. empulur

7. Pada akar tanaman dikotil titik-titik kaspari terdapat pada ....

a.

ƀ

oeterma

b. aksodermis

c. endodermis

d. xilem

e. perisikel

Bab 2 –

Jaringan

61

8. Pembentukan akar cabang pada tumbuhan dikotil terjadi karena aktivitas ....

a.

ƀ

oem

b. endodermis

c. parenkim

d. perisikel

e. korteks

9. Pembentukan lapisan gabus pada batang suatu tumbuhan disebut ....

a. perikambium

b. prokambium

c. perisikel

d. felem

e. felogen

10. Fungsi tudung akar pada bagian ujung akar adalah ....

a. menyerap unsur hara

b. melindungi titik tumbuh akar

c. membantu membelah batuan

d. membantu menembus tanah

e. menghindarkan akar dari luka

11. Zat-zat berikut ini merupakan bahan pembangun dinding sel tumbuhan,

kecuali

....

a. pektin

b. protein

c. suberin

d. selulose

e. lignin

12.

Berikut ini organ-organ tubuh manusia:

1. kulit

2. kuku

3. rambut

4. pankreas

5. hati

Organ-organ yang berasal dari lapisan endoderm adalah ....

a. 1, 2 dan 3

b. 2, 3, dan 4

c. 2, 3, dan 5

d. 3, 5, dan 6

e. 4, 5, dan 6

13. Berikut ini yang tidak termasuk jaringan adalah ....

a. membran mukosa yang melapisi dinding lambung

b. kartilago

c. darah

d. otot jantung

e. otak

Biologi

SMA/MA Kelas XI

62

14.

Suatu jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. gelap dan keruh

2. sumber kalogen tersusun sejajar membentuk satu berkas

3. terdapat pada persendian tulang pinggang

Jaringan itu adalah ....

a. rawan hialin

b. rawan

s

brosa

c. rawan elastis

d. tulang kompak

e. tulang spons

15.

Berikut ini beberapa organ tubuh manusia:

1. paru-paru

2. jantung

3. pembuluh limfa

4. trakea

5. vena porta hepatica

Organ-organ yang menyusun sistem transportasi adalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 5

c. 2, 3, dan 4

d. 2, 3, dan 5

e. 3, 4, dan 5

II. Uraian

1. Sebutkan lima macam jaringan tumbuhan!

2. Sebutkan macam-macam organ pokok pada tumbuhan!

3. Sebutkan empat macam jaringan yang terdapat pada vertebrata dan

manusia!

4. Sebutkan perbedaan dari ketiga jaringan otot!

5. Sebutkan fungsi dan jenis-jenis jaringan epitel!